Kalau ditanya apa hal yang paling ingin diperbaiki ketika ada kesempatan untuk memutar balik waktu dan terhenti lama di sana, jawabannya adalah keinginan untuk lebih awal memahami diri sendiri. A realistic life map turns out, that’s something I truly needed.
Namun, di balik semua kemustahilan untuk mengulang waktu aku percaya selalu ada alasan mengapa kita harus sampai di titik ini dan akan selalu ada pelajaran berharga pula. Untuk itu, aku akan membagikan pengetahuan dan bagaimana caraku memandang hidup pada usia 27 tahun. I hope everyone can take something meaningful from this 😊
- Punya motivasi internal dan komitmen diri itu penting.
- Berani berkata tidak: kurang-kurangin jadi people pleaser.
- Belajar mengandalkan diri sendiri dan perkuat daya juang karena nggak mungkin selamanya kita bergantung sama orang lain.
- Boleh berteman sama siapa saja, tapi secara intensif cari lingkungan yang suportif.
- Jangan fokus sama validasi orang lain, you’ll end up exhausted~
- Nggak perlu menyimpan marah sama keluargamu, apalagi sampai berlarut-larut.
- Bersetialah pada prinsip-prinsip baik meskipun itu nggak relevan dengan pergaulanmu. Pondasi kebaikan harus dipertahankan dalam situasi apapun.
- Merantaulah minimal sekali seumur hidup. Your life skill & perspective will change..
- Siapin hati yang kuat untuk menerima penolakan. It’s part of life, jadi santai saja.
- Jangan terlalu keras sama diri sendiri. Kamu tau batas kemampuanmu sejauh apa, nggak perlu bertindak melebihi itu.
- Berusaha buat konsisten & bangun habit positif.
- Belajar financial planning sedini mungkin. Nabung, belajar investasi, dan kelola pengeluaran secara bijak!
- Buat batasan yang clear and clean sama orang lain. Protect your peace.
- Berdamailah dengan situasi nggak diajak dan nggak dipertimbangkan.
- Jangan takut buat belajar hal baru meskipun susah dan bikin nangis.
- Proses bertumbuh nggak selalu menyenangkan, bersabarlah & fight for your way. Your time will come.
- Bangun love relationship yang sehat dan nggak membatasimu buat berkembang
- Jangan minder. Trust in your qualities. Kamu itu unik!
- Belajar memaafkan keputusan yang salah di masa lalu and learn something from them.
- Nggak perlu terlalu khawatir soal hari esok. Fokus aja sama apa yang lagi kamu jalani sekarang.
- Manifesting itu magic. Hati-hati sama ucapan dan doa yang berulang kamu ucapkan, bisa jadi kenyataan~
- Pengalaman traveling yang positif wajib dicoba. Manfaatkan selagi ada kesempatan.
- Nggak semua asumsi itu bakal jadi kenyataan. Jadi jangan buru-buru menarik kesimpulan dari setiap kejadian.
- Jangan strict sama 1 goal. Fleksibel dan tetep punya rencana cadangan buat menghadapi ketidakpastian.
- Cari bantuan pakar yang berpengalaman dan kredibel, karena saran yang tepat bisa menghemat waktu, tenaga, dan bikin langkahmu lebih terarah.
- Nggak badmood sembarang is part of adab. Jaga sikap dan energimu di lingkungan sosial. Mengendalikan emosi itu tanggung jawab pribadi.
- Belajar beradaptasi dan memposisikan diri dimana pun kamu berada.
Menjadi 27 tahun seperti perjalanan menemukan kepingan rasa penasaran yang terjawab secara perlahan. Mungkin nggak semuanya langsung terlihat jelas, dan beberapa pertanyaan bahkan tetap menggantung bersama ketidakpastian. Tapi nggak apa-apa, semua kekhawatiran kita akan sampai pada kelegaan setelah pada akhirnya berhasil berdamai dan menerima banyak hal. Kadang memang waktu yang bisa menyadarkan segalanya, bukan?
Menjadi 27 tahun adalah anugerah. Karena sampai detik ini kita masih diberikan kesempatan untuk melanjutkan hidup dan mungkin akan dipertemukan pada lebih banyak hal yang belum terbayangkan. Meskipun di sisi lain, kita juga mulai menyadari bahwa menjadi dewasa berarti membawa serta luka bekas kehilangan, penolakan, kegagalan, dan hal-hal kurang menyenangkan yang tidak bisa sepenuhnya ditinggalkan. Bahkan cinta yang belum selesai pun, tetap menyertai langkah kita entah dalam bentuk dukungan, semangat baik, atau sisa kenangan yang diam-diam jadi alasan untuk melangkah.
Setiap keputusan besar sejak lulus sekolah, memilih jurusan kuliah, merantau, menerima pekerjaan pertama, bahkan saat memutuskan menikah semuanya menghasilkan efek domino yang membentuk diri kita hari ini. Keragu-raguan, keyakinan, rasa tidak mampu, keinginan untuk menyerah, hingga keberanian untuk kembali berdiri, semuanya adalah bagian dari perjalanan yang justru menyumbang kekuatan terbesar pada setiap keputusan yang kita dedikasikan.
Menjadi 27 tahun rasanya mengejutkan, karena tiba-tiba sadar, ternyata aku sedang menjalani kehidupan orang dewasa, yang pelan-pelan menuju angka 30. Sebanyak apapun usahaku merasa masih early twenties, kenyataannya adik-adik tetap menganggap kita seperti bude-bude yang sudah melewati quarter life crisis. Padahal, rasa-rasanya krisis itu masih terus berlangsung sampai sekarang. Bedanya mungkin kita jadi jauh lebih matang dan terbiasa untuk menghadapinya saja 😄
27 tahun semoga semakin bijaksana, lebih tenang, sabaran, dan bermanfaat buat lebih banyak orang.
I hope everyone who’s struggling with life can find the strength to survive and the courage to keep going.
