Muara Kata, Rasa dan Cerita

Alineal

Bonding Time: Ciptakan Rutinitas Baca Buku Antara Orangtua dan Anak

13 July 2022

|

13 July 2022

pict by pexels.com

“Ada banyak cara meluaskan dunia anak-anak Anda; mengajarinya mencintai buku adalah cara terbaik” – Jacqueline Kennedy

Ingatan menyenangkan perihal masa kecil seringkali membawa saya terdampar pada pengalaman berharga dalam hidup. Momen bermain dan mendengarkan dongeng si Kancil yang dibacakan langsung oleh Ibu menempati urutan pertama paling membekas.  Masih terekam hangat dalam bayangan bagaimana indahnya rutinitas sebelum tidur, saat Ibu selalu mengajak saya dan kakak membaca cerita-cerita bagus beraneka judul. Ibu melatih kami berimajinasi lewat ajakan untuk membayangkan bagaimana cerdiknya si Kancil menghadapi para Buaya. Kadang-kadang di akhir sesi, ia akan mengajukan pertanyaan sederhana penuh kejutan. “Menurutmu apa yang perlu dipelajari dari kisah Kancil dan Buaya?” Ibu memberikan waktu lima belas detik untuk berpikir. Lalu  saya akan bersemangat menjawabnya, “Kancil bisa benar dan bisa salah Bu. Benar karena ia ingin menyelamatkan diri dari Buaya, agar bisa menyebrangi sungai. Salah, karena Kancil berbohong. Bagaimanapun keadaannya, berbohong tetap perbuatan buruk.” Jawaban lugu saya diikuti suara riuh tepuk tangan apresiasi dari Ibu dan Kakak.

Rasa-rasanya kenangannya terasa sangat dekat, namun sulit didekap karena sudah terlalui sembilan belas tahun lamanya. Waktu itu usia saya masih lima tahun. Ayah dan Ibu sudah rutin menghadiahi buku dongeng bergambar setiap pulang dari liburan sebagai hadiah ulang tahun atau perayaan sesuatu. Meski dulu saya tak mengerti apa alasannya, tapi saya sangat menyukai hadiah itu.  Sekarang saya tau maksudnya, manfaat membaca begitu berarti bagi kehidupan saat itu bahkan sampai hari ini.

Oleh karena kesadaran tersebut, saya perlu mengajak para orangtua untuk menyisipkan kegiatan membaca dalam masa tumbuh kembang seorang anak. Para orangtua harus percaya bahwa anak yang sudah terbiasa diberikan paparan bacaan akan menerima manfaat lebih banyak, dibandingkan seseorang yang baru memulai baca buku di usia dewasa. Memang betul tidak ada kata terlambat untuk memulai sesuatu, tapi akan lebih bagus kalau hal baik dimulai lebih awal bukan?
Nah, saya akan mengulas apa saja manfaat yang bisa dirasakan ketika anak sudah terbiasa dikenalkan dengan rutinitas membaca buku. Berikut penjelasannya~

Melatih Imajinasi dan Keterampilan Berpikir Anak
Seorang anak yang sudah terbiasa mendengarkan bacaan akan lebih mudah mendapatkan rangsangan kemampuan berimajinasi dan berpikir kreatif. Proses terampil ini dapat membantu anak membentuk minat dan bakat sedari kecil. Orangtua yang menirukan langsung aktivitas tersebut memiliki peranan penting dalam memupuk rasa ingin tahu dan kepercayaan diri sang anak untuk mencoba. Secara perlahan, anak yang terbiasa mendengarkan bacaan dapat memperoleh kosakata baru yang membantunya berkomunikasi, bahkan sampai pada level mengembangkan ide. Keterampilan tersebut tentu sangat berguna bagi kehidupannya di masa mendatang, utamanya dalam menuangkan gagasan yang inovatif.

Saya merasakan sendiri bagaimana habit membaca mengarahkan hobi yang saya lakoni sejak dulu hingga saat ini. Saya  mencintai sastra, senang berbahasa dan memimpikan menjadi seorang penulis sejak sebelum sekolah. Pengetahuan yang luas lewat jalan membaca buku memberi saya referensi profesi, passion, dan tokoh kartun sejuta cerita. Imajinasi yang hadir dari proses membaca juga membawa saya pada petualangan seru yang dialami si Kancil atau tokoh cerita rakyat lainnya. Saya jadi punya banyak pandangan yang memperkaya setiap sudut pandang,  tentang warna air di danau tempat buaya berkubang atau si Kancil yang kurus dan lincah lari-larian. Semuanya mengisi keterampilan saya dalam berpikir dan beropini tentang sesuatu. Saya jadi lebih terbiasa menghargai cara pandang dan lebih mudah melakukan kontrol manajemen emosi. Menurut Ibu, sedari kecil saya cukup komunikatif dan cepat beradaptasi dengan teman sebaya karena dikenal punya bekal cerita-cerita menarik untuk dibagikan. Teman-teman menjadi sangat bersemangat bermain bersama karena hendak menunggu stok cerita hasil membaca dongeng saya bersama Ibu. Membaca nyatanya tidak hanya bermanfaat bagi saya secara pribadi, namun juga berperan sebagai aktualisasi diri dalam membangun hubungan sosial bersama teman-teman. 

Baca Juga: Hari Mendongeng: Terapi Speech Delay yang Efektif

Meningkatkan Kemampuan Mendengarkan dan Rasa Empati
Bukan hanya keterampilan berbicara yang harus dikuasai seorang anak, melainkan juga kemampuan menjadi pendengar yang baik. Kemampuan ini perlu ditumbuhkan melalui aktivitas mendengarkan Ibu atau Ayah membaca dongeng kesukaannya. Biarkan ia menyimak dengan periode tertentu, sambil sesekali menunjuk objek di buku bacaan. Setelah itu, Ibu boleh mempersilahkan sang anak mengungkapkan pendapatnya. Berikan kesempatan untuk ia merasa didengarkan, tuangkan perhatian sepenuhnya, tinggalkan sejenak gadget, dan jangan lupa hadiahi apresiasi. “Wah ceritamu bagus sekali, Ibu bangga.” Seorang anak yang didengarkan dan tumbuh dengan kepercayaan akan turut menghormati lawan bicaranya. Anak juga menjadi lebih mudah beradaptasi dengan lingkungan sekolah, mampu menangkap penjelasan maupun intruksi dari gurunya, dan berhasil menjadi pribadi menyenangkan karena mau mendengarkan temannya bercerita tanpa memotong pembicaraan.

Lewat proses membaca, anak tidak sekedar belajar mendengarkan tapi juga belajar membangun rasa empati. Buku menjadi media pengenalan empati yang baik untuk membantu anak melatih kepedulian terhadap sesama. Orangtua bisa memulai dengan memilihkan topik bacaan yang kaya akan hikmah kehidupan, baik itu dongeng, cerita rakyat, atau kisah para nabi untuk dibaca bersama-sama. Pada proses itu, ajak anak mengungkapkan pandangannya mengenai perasaan si tokoh agar ia bisa memahami perspektif orang lain. Selanjutnya tanyakan bagaimana perasaan sang anak setelah mendengarkan kisah yang sudah dibacakan. Biarkan ia terbuka dan jujur menjelaskan isi hatinya sehingga ia bisa belajar mengidentifikasi emosi sampai mengendalikannya. Pembekalan ini sejatinya mampu mempersiapkan anak sebagai mahluk sosial yang gemar mengulurkan bantuan dan kontribusinya dalam lingkungan kehidupan.

Mempererat Hubungan Hangat Antara Anak dan Orangtua
Seorang anak berusia tujuh tahun bernama Molly Wright pernah menyampaikan gagasannya pada acara Ted Talks berjudul How Every Child Can Thrive By Five. Ia menceritakan bagaimana pentingnya usia lima tahun pertama bagi kesehatan dan perkembangan anak. Otak anak berkembang lebih cepat di usia dini dibandingkan waktu lain dalam kehidupannya. Perkembangan itu ditentukan oleh lima hal, yaitu connecting (saling terhubung), talking (berbicara), playing (bermain), a healthy home (rumah yang sehat), dan community (komunitas). Ini berarti sebagai orangtua penting untuk membangun hubungan bersama anak lewat aktivitas berbicara dan bermain sejak dini dan sesering mungkin. Orangtua menjadi kunci perkembangan anak, sebab pada proses itu anak tidak bisa dibiarkan survive sendirian Ia butuh bantuan orang dewasa untuk memperkenalkan bagaimana cara terbaik mengarungi perjalanan hidup.

Baca Juga: Tips Agar Anak Bahagia

Seorang anak sangat membutuhkan perhatian, cinta, dukungan, dan perlakuan-perlakuan baik dari orangtuanya. Tidak ada yang lebih berharga dibandingkan kesempatan quality time bersama keluarga. Membaca barangkali bisa jadi satu diantara aktivitas yang seru untuk dijalani. Rutinitas mulia ini akan membentuk ikatan yang hangat dan sehat antara orangtua dan anak. Lewat kegiatan ini pula, energi positif untuk saling merasa hangat, dekat, dan terhubung akan mampu meredakan stres dan meningkatkan bahagia. Anak menjadi lebih jujur, terbuka, dan percaya pada orangtuanya. Sebaliknya, orangtua merasa disayangi, dibutuhkan, dan dianggap berharga. Kondisi yang saling mengisi ini akan mempererat hubungan orangtua dan anak lebih harmonis dan penuh cinta.

Meningkatkan Kecerdasan Otak Anak
Sebagai seorang anak yang sudah terbiasa dikenalkan bahan bacaan sebelum masa sekolah berlangsung, saya merasa beruntung. Berkat permulaan tersebut, literasi membaca, menulis, bahkan berdiskusi menjadi lebih mudah diproses saat sudah memasuki ruang belajar di sekolah. Hak istimewa itu tentu terjadi oleh karena konsep berpikir orangtua saya yang meyakini bahwa pengenalan rutinitas membaca kepada anak sebaiknya dimulai saat balita, bahkan di usia 0 tahun. Sebab pada masa ini, perkembangan otak anak dapat lebih terbantukan lewat aktivitas mendengarkan bacaan. Orangtua saya memilih untuk tidak sepenuhnya menyerahkan proses belajar anak kepada sekolah. Baginya permulaan belajar adalah tanggung jawab keluarga. Sementara bagi anak, kesempatan untuk memperoleh didikan di usia pra-sekolah adalah kesempatan paling berjasa yang pernah orangtua persembahkan untuk masa kecilnya dan itu tidak dapat ditukar oleh apapun.

Aktivitas membaca buku bersama anak terbukti dapat membantu seorang anak mengenal warna, huruf, dan gambar menjadi lebih mudah. Hal ini dikarenakan kemampuan membaca menghasilkan stimulasi yang menghubungkan pemahaman dan keterampilan berbahasa. Anak menjadi lebih kritis dan mampu merespon pengetahuan, sehingga ia dapat memilah fakta di era banjir informasi. Membaca juga mampu mengajari anak belajar memahami isi cerita serta mempertajam daya ingat. Peningkatan kecerdasan intelektual, emosi, bahkan spiritual menjadi mungkin terbentuk karena membaca membantu manusia merangsang potensi dan daya imajinasi.

Namun  membaca buku saja tidak cukup. Anak juga perlu nutrisi tambahan untuk membantu proses tumbuh kembangnya. Selain memilih buku-buku bagus, orangtua juga perlu memberi nutrisi suplemen terbaik bagi anaknya. Produk Generos dapat menjadi jawaban yang tepat untuk para orangtua yang ingin memberikan nutrisi kecerdasan otak kepada anak. Produk multivitamin yang mengandung 5 kebaikan alam ini terbukti mampu membantu mengatasi gangguan perkembangan anak seperti speech delay, autisme, dan Attention Deficit Hyperactivity Disorder. Generos juga mampu meningkatkan kecerdasan otak dan kesehatan otak, serta meningkatkan daya tahan tubuh dari serangan virus jahat.

Baca Juga: Kumpulan 5 Artikel Manfaat Generos beserta Khasiat Bahan-bahanya!

Pengetahuan dan asupan vitamin perlu berjalan beriringan, untuk saling melengkapi, dan untuk saling mengisi ruang-ruang sesuai fungsi. Seorang anak bukan hanya investasi bagi orangtua, namun juga bagi peradaban. Kita semua menginginkan yang terbaik pada tiap hela nafas dan pertumbuhan seorang anak. Mereka perlu memperoleh kebahagiaan, kecerdasan, dan kesehatan dalam masa tumbuh kembangnya.

Yuk ajarkan anak membaca sejak dini, perluas perspektif lewat berpetualang di buku-buku. Salam semangat Ayah Bunda~

5 4 votes
Article Rating

Bagikan Tulisan:

Share on facebook
Share on whatsapp
Share on twitter
Share on telegram
Share on email

Bagikan Tulisan:

Share on facebook
Share on whatsapp
Share on twitter
Share on telegram
Share on email
Sekar

Sekar

Senang mengeksplorasi diri, penyuka aroma buku, dan menemui tempat baru. Mengadopsi kepercayaan bahwasanya kata dan bahasa dapat menjadi alternatif paling magis untuk saling berkreasi nan menginspirasi.

Ruang Diskusi

Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments

*Your email is safe with us and will not be shared

Related Post
KOTAK OPINI

27 Pelajaran di Usia 27

Kalau ditanya apa hal yang paling ingin diperbaiki ketika ada kesempatan untuk memutar balik waktu dan terhenti lama di sana, jawabannya adalah keinginan untuk lebih

LAYAR

REVIEW: Sore, Istri Dari Masa Depan

“Kenapa senja selalu menyenangkan? Kadang dia hitam, kelam. Kadang dia merah merekah. Tapi langit selalu menerima senja apa adanya”. Sebelum menonton Sore, aku sengaja menghindari

KOTAK OPINI

Yang Bikin Kami Bertahan

Banyak orang bertanya, “bagaimana rasanya menjalani hubungan tanpa kepastian dalam jangka panjang?”. Beberapa menyayangkan keputusan kami yang terlambat menikah. Lainnya khawatir ini membuang-buang waktu karena

KOTAK OPINI

27 Pelajaran di Usia 27

Kalau ditanya apa hal yang paling ingin diperbaiki ketika ada kesempatan untuk memutar balik waktu dan terhenti lama di sana, jawabannya adalah keinginan untuk lebih

LAYAR

REVIEW: Sore, Istri Dari Masa Depan

“Kenapa senja selalu menyenangkan? Kadang dia hitam, kelam. Kadang dia merah merekah. Tapi langit selalu menerima senja apa adanya”. Sebelum menonton Sore, aku sengaja menghindari

KOTAK OPINI

Yang Bikin Kami Bertahan

Banyak orang bertanya, “bagaimana rasanya menjalani hubungan tanpa kepastian dalam jangka panjang?”. Beberapa menyayangkan keputusan kami yang terlambat menikah. Lainnya khawatir ini membuang-buang waktu karena

0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x