Muara Kata, Rasa dan Cerita

Alineal

SECANGKIR CERITA

Misteri Keadilan

Kisah kehidupan dua makhluk yang begitu kontras antara kucing jalanan yang bercita-cita ingin menjadi kucing rumahan dan Laura si kucing rumahan ras ragdoll yang hidup dengan kemudahan dan kemewahan, takdir mempertemukan mereka di suatu perumahan elit. Sudah hampir satu tahun kucing jalanan itu hidup di dunia yang kejam ini, belum pernah dia rasakan bagaimana rasanya …

Misteri Keadilan Read More »

Puan Tuan

Rembang petang nanti, aku sudah janjian dengan matahari untuk berjumpa barang sebentar. Diperempatan jalan gang di warung tempat Ibuku menjajakan dagangannya, aku akan duduk menikmati angin sepoi dan lantunan suara gitar milik muda-mudi yang asik dengan rutinitas bersekolah. Tampaknya tak ada yang lebih sederhana dari keinginanku kali ini. Cukup duduk mengamati saja, sambil sesekali bercengkrama …

Puan Tuan Read More »

Air Mata Hijrah

Wanita hebat itu adalah dia yang mampu menerima  semua takdir kehidupannya dengan ikhlas- Umihayete Sudah aku bilang Rania, jangan lagi pertahankan pernikahanmu yang sudah tidak sehat ini.” Lina memeluk erat sahabatnya yang sedang menangis terseduh-seduh. “Delapan tahun kau bertahan, sabar dengan perlakuan suamimu yang sering selingkuh, kasar, penjudi dan diakhiri dengan kau di madu oleh …

Air Mata Hijrah Read More »

Lelaki Yang Diperlakukan Mimpi Dengan Kejam

Suatu malam, Saad terbangun dari mimpinya. Dalam mimpinya dia menua. Tumbuh rambut-rambut putih di kepala, wajah yang mulai mengkerut, tubuh yang kurus seperti sekeping papan, dan tanpa seorang pendamping yang merawatnya. Dia menua seorang diri. Dia bangun dan mengambil air ke dapur. Ketika air dalam gelas menyentuh tenggorokkannya yang kering, dia berpikir sejenak. “Mana mungkin …

Lelaki Yang Diperlakukan Mimpi Dengan Kejam Read More »

Wanita Bermata Laut

“Kalian berdua kan sudah ku ingatkan. Hati-hati dengan wanita penggoreng pisang di warung kopi ujung jalan gajahmada. Dia bisa melempar kalian ke lautan seperti dia melempar pisang ke minyak mendidih. Menggulung-gulung kalian bagai ombak dengan penjepit di tangannya. Memotong-motong kalian menjadi delapan bagian dengan pisau dapurnya. Lalu menyeret kalian jauh ke lautan dalam tatapan dan …

Wanita Bermata Laut Read More »

Mayat di Kebun Teh

Mayat di Kebun Teh

Pemetik Teh itu menemukan mayat pria tersembunyi di antara lorong kebun teh. Ia mengadu pada tuannya yang sedang mengopi ria di pabrik, namun Tuan cuma berkata “Ah, itu sudah biasa. Lagian, apa peduliku?” Pemetik Teh heran. Padahal itu bisa saja salah satu karyawan atau kenalan. Ia kemudian berlari menghampiri rumah kawan-kawannya dan bercerita dalam satu …

Mayat di Kebun Teh Read More »

Memaklumi Luka

Apakah cinta selalu tawarkan luka? Tanyanya setiap kali. Ia sering mendatangiku kala patah hati dan diputusin. Air matanya masih sama derasnya, tak habis dikuras untuk menangisi pria-pria yang memilih pergi. Aku pun tetap tak berubah dalam menyambutnya. Membuatkan segelas susu coklat hangat dan kue donat. Sebab katanya, rasa manis dapat sedikit memulihkan stres dan meningkatkan …

Memaklumi Luka Read More »

Sisi Lain

Awan sedang mendung pertanda hujan kan turun. Matahari sudah mulai kehilangan teriknya. Dikalahkan gerimis kecil yang mendukung. Baru setengah perjalanan, hujan benar-benar mengguyur kota, bajuku habis basah kuyup. Padahal hari ini aku nggak berselera menangis di antara bulir hujan. Aku juga nggak bawa persediaan payung dan jas hujan untuk melindungi make up dan baju baru. …

Sisi Lain Read More »

Ujung Rahasia

Setelah menyaksikan keadaan kebun jagung kami pada suatu hari tepatnya tiga minggu yang lalu, aku pun lekas pulang ke rumah. Aku merasa gerombolan pemuda desa telah bertindak jauh di luar batas toleransi, dan aku berharap ayahku akan mengambil tindakan yang tegas. “Mereka menjarah jagung kita, Ayah,” terangku, setibanya di rumah dengan napas ngos-ngosan. Ayahku lalu …

Ujung Rahasia Read More »