Masih ingatkah kalian kala PSBB 2020 lalu kita sibuk dilanda tren mengocok dalgona coffee?
2020 mungkin menjadi tahun kesuraman pandemi ini dimulai, sekaligus penanda bahwa masyarakat harus mulai beradaptasi dalam menghadapi berbagai perubahan akibat COVID-19 yang semakin membandel. Dimulai dari beramai-ramai menaikkan tagar di rumah aja dan diberlakukannya karantina mandiri, sampai dicetuskannya peraturan new normal yang mengelukan kampanye hidup normal memerangi corona.
Akibat dari kesuntukkan masyakat karena terpaksa membatasi kegiatan di luar rumah sehingga harus berpikir kreatif mencari kesenangan di dalam rumah. Apapun coba dilakukan untuk mengusir kebosanan, salah satunya dengan memasak. Bereksperimen di dapur, mencoba resep-resep baru yang sedang viral, dan mengikuti tren kuliner yang sedang banyak diperbincangkan. Kenalkan, primadona di masa PSBB tahun lalu, dalgona coffee.
Dalgona coffee pada dasarnya adalah sebuah minuman yang dibuat dengan mengocok bubuk kopi instan, gula, dan air panas sampai konsistensinya menjadi kental dan foamy. Setelah itu kita bisa menambahkan susu full cream dan es batu untuk rasa yang lebih menyegarkan.
Membuatnya mudah, bukan? Jika tidak punya mixer, kita bisa mengocok dalgona dengan cara manual menggunakan garpu, whisk, atau saringan. Pembuatannya yang cukup mudah dan rasanya yang menyegarkan membuat orang-orang berbondong-bondong untuk mencobanya di rumah, hitung-hitung membunuh waktu selama PSBB. Kalian pun sebagian besar mungkin pernah merasakan mengocok dalgona coffee sampai tangan pegal-pegal, melepaskan rasa penasaran akan tren kopi kocok tersebut.
Tahun berganti, namun pandemi ini bukannya makin membaik malah makin menjadi. Orang-orang yang awalnya awas mengantisipasi, kini mulai sulit diwanti-wanti. Entah buah dari ketidakpuasan masyarakat akan kinerja pemerintah dalam menangani virus corona, atau hanya masyarakat kita sudah mulai bosan dan ingin menjalani hidup seperti biasa walau virus nakal ini masih bebas berkeliaran.
Kita pun akhirnya mengucapkan selamat tinggal pada era PSBB dan kepopuleran dalgona coffee yang sekejap meredup di Indonesia. Dan di 2021 ini, pemerintah kembali mengenalkan kampanye akronim P empat huruf lainnya alih-alih memberi kabar baik terkait situasi pandemi ini.
Ya, apa lagi kalau bukan PPKM.
(Bahkan sekarang ditambahkan embel-embel Darurat dan Level-levelan di belakangnya)
Seperti mengulang tahun lalu, di masa PPKM yang membatasi kegiatan masyarakat untuk menekan angka peningkatan penyebaran virus ini, tren-tren baru pun mulai tercipta. Terrmasuk tren di perkulineran duniawi, kita dikenalkan dengan croffle.
Croffle merupakan paduan kata dari croissant dan waffle. Kudapan manis yang sedang hits ini ditemukan oleh seorang pastry chef asal Dublin, Louise Lennox. Croffle sebenarnya sudah dikenal dan mulai dijual sejak tahun 2017 di sebuah kafe bernama La Petite Boulangeri di Dublin. Namun namanya baru banyak dikenal di Indonesia belakangan ini dan langsung menjadi ikon tren kuliner masa pandemi, menggeser kedudukan dalgona coffee.
Croffle dibuat dengan memanggang adonan croissant di cetakan waffle sehingga berpenampilan layaknya waffle umumnya namun memiliki tekstur dari croissant. Akibat dari melejitnya croffle, sekarang orang-orang banyak yang melakukan eksperimen serupa dengan menggunakan cetakan waffle. Apapun itu dimasukkan ke cetakan waffle, mulai dari nasi padang, mi instan, tempe mendoan-
Yah, begitulah masyarakat kita yang kian kreatif berinovasi sembari melawan pandemi yang belum kunjung menampakkan niat baik untuk undur diri.
Berkaca dari popularitas dalgona coffee dan croffle yang membumbung naik ketika PSBB dan PPKM kemarin, pemerintah harusnya melihat bahwa di keadaan tersulit pun masyarakat selalu berusaha menemukan sesuatu untuk tetap bertahan di masa-masa yang tidak mudah ini. Melakukan segala macam hobi, hal-hal positif, mencoba kegiatan baru, apapun itu untuk menghibur diri di kala kabar duka yang tak kunjung berhenti.
Dan omong-omong, kita pun harus berterimakasih pada PSBB dan PPKM karena telah mengenalkan sensasi menyenangkan mengocok dalgona dan mengembangkan kreatifitas masyarakat kita untuk memanggang apapun menggunakan cetakan waffle.
Akan ada momen kita merindukan tren kuliner yang mendadak hype semacam dalgona dan croffle selama menemani pandemi, namun tentu kita lebih mengharapkan tahun 2022 nanti tidak perlu ada lagi makanan/minuman yang viral karena pandemi ini masih merajai bumi.
Semoga tahun depan tidak ada lagi akronim P empat huruf lainnya yang diciptakan pemerintah kita dan bisa segera menyongsong kabar baik. Bukan lagi mendebat kreatifitas pemerintah dalam menciptakan berbagai macam singkatan dalam (katanya) upaya menangani pandemi ini.


