Desember adalah angin dingin pembunuh nomor satu
yang darinya terangkai bulir yang saru
juga jejak uap tak berkesudahan penuh biru.
Lalu ia bercinta dengan awal tahun
yang darinya pun tak ditemukan entah cahaya atau pijar api
juga sebaris mimpi penyambung diri.
Riuhnya pecah di langit,
lalu menjelma butir airmata
dan cahayanya yang gemerlap sekedarnya
lalu hancur lebur tanpa sisa
putus asa.
Desember adalah waktunya mengubur salju
di pekarangan belakangan rumah
dan ketika Januari berkunjung
kau tahu sinar matahari tidak lagi kembali
juga tak kautemukan entah itu lembar kehidupan atau penggalan kematian.
5
1
vote
Article Rating
Views: 224


